Dymphna, 605 - 620 |
Riwayat hidup Dymphna tidak diketahui secara pasti.
Melalui cerita – cerita yang beredar tentang dirinya, diketahui bahwa ia lahir
pada abad ketujuh. Ayahnya yang berkembangsaan irlandia itu adalah seorang
bangsawan kaya raya yang menjabat sebagai kepala daerah. Namun ia masih kafir
Sang ibu yang sudah Katolik mengajari Dymphna ajaran – ajaran iman Katolik dan
tata cara hidup Kristen berdasarkan ajaran – ajaran iman itu.
Ketika Dymphna
berusia 14 tahun, ibunya meninggal dunia. Ayahnya mengalami gangguan jiwa yang
cukup parah karena peristiwa duka ini. Ia menyuruh pergi pegawai – pegawainyake
seluruh pelosok wilayah kekuasaanna maupun daerah – daerah lainnya untuk
mencari wanita berdarah bangsawan, yang mirip dengan istrinya untuk dinikahinya
sebagai istri.
Karena tidak seorangpun ditemukan, maka dia dinasehatkan untuk
mengawini kembali Dymphna anaknya. Mendengar desas – desus ini, Dymphna
ketakutan sekali. Akhirnya ia memutuskan untuk melarikan diri ke Antwerpen
ditemani oleh Bapa Pengakuannya Santo Gerebernus dan dua orang lainnya. Di
Antwerpen, mereka mendirikan sebuah rumah doa di Gheel, dekat Amsterdam, dan
menjalani hidup sebagai pertapa.
Mendengar bahwa anaknya ada di Belgia. Damon
ayah Dymphna menyusul kesana untuk menemui anaknya. Tetapi ketika ia bertemu
Dymphna, bukannya ia mengajaknya pulang secara baik – baik melainkan menyuruh
pengawal – pengawalnya menyeret Dymphna. Mereka pun diperintahkan membunuh
Gebernus dan dua orang rekannya. Mereka memenggal ketiga pertapa itu, sedangkan
Dymphna dibawa pulang ke Irlandia. Karena ayahnya memperlakukan dia secara
kejam, Dymphna dengan tegas menolak pulang ke Irlandia. Karena itu Dymphna pun
dipenggal kepalanya.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 620 tatkala Dymphna baru
berusia 15 tahun. Pada abad ke 13, relikui keempat martir ini ditemukan di
Gheel. Diceritakan bahwa banyak mukjizat di Gheel setelah relikui keempat martir
ini ditemukan di Gheel. Mukjizat - mukjizat yang terjadi di kuburan Dymphna
menunjukkan kesucian dan kesalehan hidup Dymphna. Oleh Karena itu Gereja
menggelari dia sebagai Orang Kudus dan mengangkatnya sebagai pelindung para
penderita sakit epilepsi dan sakit jiwa.